Liputan Nusantara, Samarinda – Universitas Widyagama Mahakam (UWGM) Samarinda kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan mutu pendidikan dengan menyelenggarakan “Workshop Rekonstruksi Kurikulum Program Studi Administrasi Publik”.
Agenda kegiatan ini berlangsung pada Senin (16/12/2034) di Hotel Royal Park Samarinda, Jalan Sentosa No. 1, ini bertujuan merancang kurikulum yang relevan dengan kebutuhan zaman.
Kegiatan tersebut menghadirkan sejumlah narasumber terkemuka, di antaranya Prof. Dr. V Rudy Handoko (Guru Besar Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya), Dr. Abdul Rofik (Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UWGM Samarinda), Dr. Cathas Teguh Prakoso (Dosen Universitas Mulawarman), serta Dr. Puji Astuti (anggota DPRD Komisi III Kota Samarinda).
Dalam sambutannya, Prof. Dr. V Rudy Handoko menekankan pentingnya pembaruan kurikulum agar sesuai dengan perkembangan teknologi, kebutuhan masyarakat, dan kebijakan terkini.
“Rekonstruksi kurikulum ini melibatkan berbagai pihak, termasuk stakeholder, alumni, dan pengguna lulusan, untuk memastikan kebutuhan di lapangan terakomodasi. Dengan visi global, UWGM akan mencetak lulusan yang kompetitif di tingkat internasional,” kata dia.
Hal serupa disampaikan Dekan Fisip UWGM, Dr. Abdul Rofik, Ia menyatakan, pembaruan kurikulum ini merupakan langkah Kamlus UWGM dalam menjawab tantangan globalisasi.
“Kami ingin lulusan UWGM memiliki kualitas setara dengan universitas di Pulau Jawa, bahkan internasional. Salah satu target kami adalah mencetak analis kebijakan publik yang profesional dan kompeten,” ucapnya dengan penuh keyakinan.
Dirinya juga menambahkan bahwa kurikulum baru tersebut telah disesuaikan dengan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2004, sehingga memenuhi standar nasional pendidikan tinggi.
Sementara itu, Dr. Akhmad Sopian, Wakil Rektor Bidang Umum, SDM, dan Keuangan UWGM, menyoroti pentingnya rekonstruksi ini dalam meningkatkan akreditasi program studi Administrasi Publik.
“Perubahan dilakukan pada profil lulusan, capaian pembelajaran, dan perencanaan pembelajaran semester, demi mencapai target akreditasi ‘Baik Sekali’,” bebernya.
Lebih lanjut, dukungan juga datang dari Dr. Puji Astuti, yang berharap kurikulum baru ini mampu mencetak lulusan yang siap menghadapi era digital dan meningkatkan kualitas pelayanan publik.
“Lulusan administrasi publik harus menjadi solusi atas tantangan pelayanan publik masa depan, sekaligus berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat,” ucapnya.
Melalui kegiatan workshop ini, UWGM Samarinda membuktikan diri sebagai perguruan tinggi yang inovatif dan adaptif terhadap perubahan global. Dengan kurikulum baru yang lebih relevan, UWGM optimistis dapat mencetak generasi unggul yang siap bersaing di tingkat nasional maupun internasional. (fwz)