Samarinda – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Samarinda melakukan aksi solidaritas terkait tragedi pembantaian yang terjadi kepada warga Kecamatan Muara Kate, Kabupaten Paser, Kaltim.
Di mana, pembantaian tersebut diduga buntut penutupan jalan Hauling batubara hingga berujung menelan korban sebanyak dua orang, satu diantaranya meninggal dunia.
Aksi solidaritas HMI Samarinda merespon tragedi ini, dengan membentang spanduk sepanjang delapan meter bertuliskan “Tidak ada batubara seharga nyawa manusia, usut tuntas kematian bapak Russel” di Persimpangan Lampu Merah, Jl Pahlawan, Senin (18/11/2024).
Ketua Umum HMI Samarinda, Syahril Saili mengungkapkan, bahwa aksi turun kejalan ini merupakan bentuk kepedulian terhadap sesama masyarakat Kaltim dalam menolak aksi brutal dari pengelolaan tambang batubara ilegal.
“Tragedi yang menimpa bapak Russel pada aksi penutupan jalan hauling batubara di Kabupaten Paser adalah bentuk perampasan hak demokrasi masyarakat sipil,” ungkapnya saat ditemui.
Syahril sapaan akrabnya mengatakan, HMI Samarinda berencana akan membentang spanduk ini selama satu Minggu ke depan, yang kemudian di pusatkan kepada titik-titik keramaian kota Tepian, sebutan Samarinda.
Hal ini dilakukan sebagai bentuk informasi kepada seluruh masyarakat bahwa telah terjadi pembunuhan kepada warga sipil yang sedang berusaha memperjuangkan hak haknya.
Kejadian ini, kata dia sangat melukai seluruh hari warga Kaltim, terutama pada keluarga korban. Selama kasus pembantaian belum diungkap oleh pihak kepolisian, maka HMI Samarinda akan terus bersuara. (fwz)